Menu 
Tambahkan salon baru 
Terletak di alamat Jl. Gatot Subroto No.361, Lalang, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20126, Indonesia, tempat Lay Salon terbuka untuk pengunjung pada hari dan jam berikutnya: . Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin melakukan reservasi, cukup berikan mereka menelepon +62 812-6370-... — tunjukkan. Untuk informasi tambahan, pastikan untuk mengunjungi situs web mereka
Toilet
Tidak ada layanan, Anda dapat menambahkannya.
Tambahkan layanan
Penilaian hanya untuk tujuan informasi. Peringkat dan ulasan diperbarui secara teratur. Jika menurut Anda peringkat pada sumber tertentu tidak adil, itu disarankan untuk menghubungi situs web tertentu.
Untuk membuat janji di Lay Salon, anda dapat menghubungi mereka melalui telepon mereka +62 812-6370-999 atau gunakan formulir panggilan balik di situs web None dan minta tanggal dan waktu yang sesuai untuk Anda. Mereka kemudian akan mengonfirmasi jika mereka punya ketersediaan untuk membuat janji.
Layanan yang paling populer adalah Salon Kecantikan.
Lokasi Lay Salon adalah sebuah kota Sunggal, alamat lengkap adalah Jl. Gatot Subroto No.361, Lalang, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20126, Indonesia.
JH2H+JVG, Paya Geli, Kec. Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20351, Indonesia
© 2024 NoSecretSalon
Seperti namanya, pemiliknya seorang Ani dengan panggilan Alay. Bu Alay sendiri yang potong rambut. Untuk yang lainnya dibantu karyawan Ani. Tempatnya bersih, lengkap banget, mulai dari potong rambut, creambath, rebonding, cat rambut, facial, pedicure, dan lain sebagainya. Untuk potong rambut 200rb, kalau tambah cuci 250rb. Direkomendasikan deh, karena Ani potong rambutnya rapi, sesuai foto hehehe. Buka dari jam 9.30 pagi sampai 19.00 malam.
Pemiliknya baik, karyawan juga jujur dalam memberikan saran jika rambut rusak. Mereka tidak memaksa untuk membeli produk mereka. Akan sering datang ke sini, terima kasih Ani & tim.
Penyampaian dari pemilik maupun pegawainya kurang memuaskan. Mungkin ini kunjungan terakhir karena mungkin mereka mengira pelanggan tidak punya uang.